Sepakbola Indonesia,
Bagi penikmat sepakbola, melihat sepakbola Indonesia saat
ini mungkin lebih mengenal kisruh para pengurusnya dibanding prestasi timnya. Bahkan sekarang jumlah ketua umumnya lebih banyak dibanding kemenangan yang bisa diraih di ajang internasional, lebih parahnya ranking FIFA nya bisa lebih banyak dibanding penonton yang datang ke GBK ! (yang terakhir agak lebay).
2.Muncul sebuah gebrakan dari kumpulan orang yang ingin sepakbola bersih, Mandiri, dan Profesional. Dibawah kendali seorang pengusaha Arifin Panigoro dibuatlah Liga Primer Indonesia.
3.PSSI dibawah Nurdin Halid tidak merestui adanya LPI, keberadaan Liga tersebut dianggap ilegal, klub profesional, pemain, offisial pertandingan, pelatih yang ikut meramaikan LPI diberi sanksi tegas.
4.Pasca Piala AFF 2010, pemain yang bermain di LPI dilarang bermain di timnas (Irfan Bachdim salah satunya)
5.Upaya untuk menurunkan NH dkk dari Senayan semakin kencang, suporter turun ke jalan, kantor PSSI disegel.
6.Kongres PSSI dilaksanakn ada 4 calon yang mencalonkan menjadi ketum PSSI : Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, Arifin Panigoro, George Toisutta
7.Secara 'licik' hanya Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie yang lolos verifikasi, Arifin dan Toisutta dijegal
8.Boikot kongres dilakukan, kondisi semakin parah, terbentuk K78 antara anggota Kongres, FIFA membentuk Komite Normalisasi pimpinan Agum Gumelar.
9.Komite Normalisasi melarang 4 nama calon ketum PSSI terdahulu, muncul nama-nama baru sebagai calon ketum PSSI.
10.Melalui Kongres terpilihlah Djohar Arifin sebagai ketum PSSI dan Farid Rachman sebagai waketum PSSI.
11.Awal kepemimpinan Djohar, pelatih Timnas Alfred Riedl dipecat secara sepihak karena menurut Djohar, Riedl dikontrak Individu oleh Nirwan Bakrie dan PSSI tidak menemukan kontrak asli Riedl.
12.PSSI menunjuk Wim Rijsbergen pelatih PSM LPI sebagai pengganti Riedl, hasilnya Timnas Indonesia hancur lebur di PPD2014.
13.Persija terbagi 2, dalam verifikasi yang dilakukan PSSI demi membuat Liga baru, muncul Persija lain yang lama telah dibekukan, anehnya Persija ini lah yang diloloskan PSSI, padahal The Jak sebagai komunitas suporter Persija tidak mengakui Persija yang diloloskan PSSI.
14.Verifikasi liga baru bermasalah, klub-klub lama yang berlaga di ISL mempermasalahkan klub yang diloloskan, karena menganggap banyak klub 'titipan' yang merupakan klub hasil merger dengan klub LPI.
15.Beberapa klub lama ISL memboikot, klub ISL meminta PT. Liga Indonesia kembali menjalankan Indonesian Super League.
16.Indonesia Premier League sepi peminat karena klub tradisional banyak yang memboikot ke ISL.
17.Terbentuk KPSI hasil kongres Ancol yang dikomandoi La Nyalla dan 3 anggota Exco PSSI yang kecewa dengan kepemimpinan PSSI Djohar.
18.PSSI Djohar melarang pemain yang bermain di ISL untuk membela Timnas Indonesia (dejavu point nomor 4)
19.Timnas Indonesia dibawah Djohar yang hanya memanggil pemain yang bermain di IPL, hasilnya hancur lebur. Senior kalah 10-0 atas Bahrain, Junior kalah atas Brunei, Peringkat sampai 168 (September 2012) terburuk sepanjang sejarah Indonesia, peringkat 6 di ASEAN (dibawah Malaysia,Singapura,Vietnam,Thailand,Filipina).
20.FIFA membentuk Joint Committee untuk menyelesaikan (lagi) dualisme yang terjadi pada Liga di Indonesia.
"Oh Sepakbola Indonesia, jangan bermimpi juara di Dunia jika menguasai Asia saja tidak mampu, Jangan bermimpi menguasai Asia jika level ASEAN saja masih terasa berat, dan Jangan bermimpi berprestasi jika di dalam negeri saja BERANTAKAN."
0 comments:
Post a Comment